Buah dengan kandungan air yang
melimpah, salah satunya, adalah semangka. Bentuk alamiahnya umumnya
bulat atau lojong. Kulit buahnya sedikit tebal dengan motof jalur
kayaknya motif batik parang yang unik. Buah semangka ini banyak digemari
sebab rasanya memang manis dan kandungan airnya yang banyak mampu
mengusir dahaga seketika. Di Indonesia, bukan hal yang sulit untuk
mendapatkan buah semangka ini. Memang ia berasal dari dataran tandus
Afrika, namun berkat kepopulerannya, kini semangka dikenal luas di
berbagai Negara mulai dari CIna, Jepang, India hingga Indonesia. Adapun
sentra budidaya semangka di Indonesia ada di di Malang, Banyuwangi,
Indramayu, Karawang, Lampung dan masih banyak lagi lainnya. Pada
dasarnya cara menanam semangka ini cukup mudah. Jadi, Andapun bisa membudidayakannya di pekarangan rumah Anda.
Persiapan Awal
Sebelum menanam semangka, Anda tentu perlu mengetahui beberapa syarat agar tanaman semangka Anda bisa tumbuh subur, antara lain:
Menaman Semangka
Persyaratan tersebut di atas idealnya terpenuhi agar hasil panen buah bisa menghasilkan semangka yang berkualitas. Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah cara menanam semangka itu sendiri, antara lain:
Persiapan Awal
Sebelum menanam semangka, Anda tentu perlu mengetahui beberapa syarat agar tanaman semangka Anda bisa tumbuh subur, antara lain:
- Jika didasarkan pada teori, semangka suka pada wilayah dengan curah hujan yang berkisar di angka 40 sampai 50 mm per bulannya.
- Ia juga akan berbuah dengan baik jika ditanam di wilayah dengan suhu kurang lebih 25 derajat celcius di siang hari.
- Sementara itu kelembaban udara yang tepat untuk semangka adalah yang cenderung kering dan miskin uap air. Memang ia merupakan tanaman yang berasal dari wilayah kering Afrika.
- Semangka menyukai wilayah yang terkena matahari secara sempurna. Kurangnya penyinaran akan membuat proses pemanenan buah semangka undur.
- Sementara itu, kondisi tanah yang paling cocok ditanami seamngka adalah yang gembur dengan kandungan unsur hara yang tinggi. Pastikan medim tanamnya bukan tanah yang bersifat asam ataupun bekas kebun atau sawah yang telah dikeringkan.
- Adapun pH yang cocok yakni 6 sampai 6,7. Jika ia bersifat asam, sebaiknya dilakukan proses pengapuran dengan dosis yang disesuaikan dengan pH yang diinginkan.
- Jenis tanah yang cocok ditanami semangka adalah dari jenis sarang atau dikenal juga dengan nama porous. Dengan jenis tanah ini, kita lebih mudah membuang kelebihan air. Air yang berlebih akan membuat semangka Anda kurang berkualitas.
- Syarat menanam semangka selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah ketinggian tempat. Yang paling ideal berkisar di angka 100 sampai 300 meter dari permukaan laut.
Menaman Semangka
Persyaratan tersebut di atas idealnya terpenuhi agar hasil panen buah bisa menghasilkan semangka yang berkualitas. Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah cara menanam semangka itu sendiri, antara lain:
- Persiapan benih. Proses ini merupakan hal yang pertama kali dilakukan. Benih yang bagus untuk ditanam adalah benih semangka hibrida import (bisa triploid atau juga haploid). Apabila triploid maka sebaiknya bijinya disayat atau direnggangkan terlebih dahulu sebab cangkang biji semangka yang satu ini cukup keras. Sementara itu biji semangka haploid mudah disemai karena cangkang bijinga tidak sekeras triploid.
- Setelah direnggangkan, biji semangka tersebut kemudian direndam di dalam larutan yang merupakan campuran air hangat, hormon, fungisida dan juga bakterisida. Biasanya direndam salaam kurang lebih 30 menit. Kemudian diangkat dan ditiriskan hinga air tak mengalir lagi dari benih. Bibit kemudian siap dikecambahkan. Setelah berkecambah, bibit kemudian siap untuk ditanam.
- Langkah selanjutnya adalah persiapan awal sebelum bibit ditanam yakni dengan membersihkan medim tanam. Jangan sampai ada gulma pengganggau di sana. Apabila ada tanah yang tak rata sebaiknya diratakan. Buang pula bebatuan yang akan mengganggu proses penanaman. Setelah tanah siap, selanjutnya adalah dengan membuat bedengan agar air yang ada di dalam tanah mudah dialirkan. Ingat, semangka tak suka kondisi tanah yang mangandung terlalu banyak air.
- Setelah bedengan selesai, lakukanlah proses pengapuran terutama jika tanah yang hendak ditanami pH-nya belum ideal yakni di bawah 6. Selanjutnya adalah proses pemupukan awal. Gunakan pupuk organik dan juga pupuk buatan.
- Setelah semua proses awal siap, buatlah lubang tanam pada tanah dengan kedalaman antara 8 sampai 10 cm. Lubang tanam dibuat seminggu sebelum tanaman dipindahkan.
- Selanjutnya adalah proses penanaman. Sebelum ditanam, area lubang tanam disiram secara massal agar tanah tersebut siap dan menerima bibit dengan baik. Sebelum ditanam, bibit juga harus direndam dengan larutan tertentu. Langkah ini disebut dengan imunisasi. Perendaman ini dilakukan kurang lebih 5 sampai 10 menit. Selanjutnya, bibit ditanam dengan cara memisahkan tanah dengan kantong tanam. Hati-hatilah jangan sampai akar semangka rusak. Masukkan akar beserta tanah tersebut ke dalam lubang tanam. Bagian celahnya ditutup dengan tanah dan kemudian disiram agar tanah dari kantong tanam mudah menyatu dengan tanah medium tanam.
- Selanjutnya adalah proses pemeliharaan tanaman. Lakukanlah penjarangan juga penyulaman. Langkah penjarangan dilakukan apabila tanaman terlalu lebat dengan cara memangkas daun juga batang yang tidak dibutuhkan. Adapun langkah penyulaman dilakukan dengan mengganti bibit yang mati atau tdaik tumbuh semestinya dengan bibit baru.
- Langkah pemeliharaan lainnya adalah penyiangan. Hal ini dilakukan dengan cara mengeliminasi ranting yang dianggapt idak berguna. Pada ujung cabang sekundernya cukup disisakan helai daun sebanyak 2 saja.
- Langkah pemeliharaan selanjutnya adalah pembumbunan. Ini dilakukan agar akar mampu menyerap makanan lebih optimal dan dilakukan setelah beberapa hari proses penanaman dilakukan.
- Berikutnya adalah perempalan. Langkah ini dilakukan dengan cara menyortir dan mengambil tunas muda yang tidak berguna. Jika dibiarkan tunas ini akan mempengaruhi proses tumbuh pohon serta buah semangka yang sedang berkembang tersebut.
- Langkah pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk organik. Pada tahap perkembangannya, tanaman semangka membutuhkan pemupukan dengan tujuan untuk menyehatkan daun atau dikenal dengan Topsil D. Sementara itu untuk pemasakan buah diberikan pupuk Topsil B agar kualitas buahnya jauh lebih baik.
- Selanjutnya yang harus diperhatikan dalam tata cara menanam semangka adalah proses pengairan dan juga penyiraman. Umumnya petani semangka menggunakan sistem Farrow Irrigation dimana air dilairkan mengunakan saluran di antara bedengan. Adapun frekueansi pemberian air pada musim kemarau yakni 4 sampai 6 hari. Pastikan volume penyiraman air tidak berlebihan.
- Langkah penting lainnya adalah penyemprotan pestisida. Sebaiknya dilakukan di atas 20 hari usia tanaman di lahan. Kemudian selanjutnya dilakukan setiap 5 kali dalam sehari sampai semangka berusia 70 hari. Proses penyemprotan memakai sprayer jika area tidak terlalu luas dan memakai mesin diesel jika lahan hingga ribuan hektar.
- Langkah berikutnya adalah penanggulangan hama dan penyakit. Umumnya hama semangka dibagi ke dalam dua kelompok yakni hama yang tahan pada pestisida dan juga hama yang tidak tahan pada pestisida. Agar terhindar dari hama penyebab penyakit sebaiknya pastikan pematang semangka selalu dalam keadaan bersih dan dirikanlah pagar mengelilingi tanaman semangka itu.
- Pemanenan merupakan langkah terakhir dari rangkaian budidaya semangka. Semangka yang bisa dipanen adalah yang berusia 70 sampai 100 hari. Ciri-cirinya adalah terjadinya perubahan warna buah yang kasat mata. Batang pada tanaman juga terlihat mengecil dan kemudian sedikit mengering. Hal ini menandakan buah sudah bisa diambil. Sebaiknya proses pemanenan ini dilakukan saat cuaca cerah dan tak berawan agar buah semangka yang dipanen dalam keadaan kering.